Kamis Nonton, ya...
Pagi ini hariku diawali dengan berada di ruangan dengan suhu
22 derajat celcius, lalu dinaikkan ke 25 derajat celcius setelah menyadari
bahwa tangan saya berubah menjadi dingin.
Ya, sudah hampir sebulan saya bekerja di sebuah penerbitan
yang lokasi kantornya di timur Bandung. Kanan kiri sawahnya luas, juga pabrik.
Setiap pagi berangkat bareng pegawai pabrik lainnya. Duduk di ruangan yang
berisi tiga orang. Editor dan desainer. Dengan AC yang kini makin akrab dengan
tubuhku yang renta ini.
--
Akhir bulan ini, saya lagi banyak beresin detail buku,
sekaligus ada juga naskah-naskah baru yang sedang digarap. Senin ini
Alhamdulillah saya datang pas jam 8, dan sempat ikut doa pagi. Bunderan Cibiru
yang terkenal macet tak kenal waktu itu sudah gak pernah saya lewati di awal
pekan, seperti tadi, saya muter lewat jalan rumah sakit Ujungberung.
Pas doa pagi tadi. Sepi. Banyak pegawai yang belum datang.
“Oh iya, kan, kemarin baru piknik ke Taman Safari sampe malem,”
Sedangkan saya sendiri gak ikut ke sana. Di hari Sabtu
kemarin, bersama 9 kawan lainnya kami ditugasi untuk menghadiri pelatihan
penyuntingan penerjemahan. Lalu pulang dengan keadaan basah kuyup pada pukul 7
malam sampai saya gak jadi pulang ke rumah dan nginep di Dita. Esok harinya di
hari Minggu, rencana mencuci baju dan membereskan kamar terpaksa dipending
karena saya sampai ke rumah hampir Magrib. Sekaligus karena baju saya kuyup
semua, terutama karena setelah kehujanan, saya kesemprot air oleh Kijang merah
di jalan Dago. Terus Sleepyhead kejar itu mobil dan tidak ada yang terjadi,
sih. Si sopir gak gantiin bajuku juga yang basah ini.
“Sabar, sabar. Udah biarin aja.” Kataku pas itu menenangkan pria yang lagi-lagi berniat memanjangkan rambutnya lagi sampai wisuda ini.
--
Lusa, dan keesokan harinya seluruh karyawan akan dapat jatah
libur. Rabunya karena Natal, dan Kamisnya karena cuti bersama. Gaya, ya, saya
sekarang udah ngalamin cuti. Hihi. Nah, Rabu subuhnya saya dan sekeluarga mau
pergi ke Bogor. Ada acara keluarga.
Tadi, Teh Dhea, desainer buku yang seruangan dengan saya
bilang gak sabar mau libur. Sama banget.
“Enaknya kemana ya? Libur lumayan dua hari. Ke Cipanas asyik kali ya?”
“Penuh gak tapi kira-kira, ya, Teh? Kan libur…” jawabku. Lalu aku memberinya ide yang cukup cemerlang.
“Nonton aja, Teh. Hehe,” usulku.
“Boseen, nonton udah seminggu sekali,” ujarnya.
Sebenarnya yang mau rencana nonton itu aku dan Sleepyhead.
Huhu. Dia sibuk banget, sampe bisanya cuma pas lagi cuti bersama. Kita emang
gak sering nonton, sih. Kalau mau nonton, perhitungannya banyak. Biasanya
saking kelamaan memperhitungkan, si filmnya udah hilang dari peredaran jadwal
XXI.
-___-
Yuk, jadi ya nonton Soekarno Kamis ini. Please L
Comments
Post a Comment