Spidergirl
Ada yang inget scene di film
Spiderman 1 ketika Peter Parker kena efek digigit laba-laba merah? Disana
ditayangkan bahwa Parker tiba-tiba jadi kuat. Kacamata tebel yang dia suka pake
tiba-tiba sama sekali gak berfungsi, lalu ada juga scene ketika dia ngerusak pintu padahal dia ngerasa dia udah buka pintu dengan cara yang
manusiawi.
Saya entah kenapa beberapa bulan
ini keingetan scene itu. Saya sama sekali nggak ngerti apakah saya tiba-tiba
dianugerahi kekuatan karena notabene badan saya emang rapuh. (Contoh: mukul
temen tapi yang terjengkang malah saya). Jadi, intinya saya udah ngerusak 3
handle pintu selama beberapa bulan terakhir.
Akankah saya berubah menjadi Spidergirl?
Korban Pertama: Pintu Kamar Mandi
Pintu yang pertama saya rusak
adalah pintu kamar mandi di kamar sebelah. Saya dan Nabila sebelumnya tinggal
disitu, tapi merasa bahwa ruangannya sempit jadi kita pindah ke kamar yang
sekarang dan emang lebih luas. Handle-nya bulat, jadi cara nutupya itu dengan
cara diputar, kalau mau ngunci bisa dari dalam kamar mandi dengan menekan
semacam tombol di tengah handle-nya. Pintu ini punya kunci. Kuncinya pun hanya
bisa dipakai dari luar.
Saat itu keluarga Nabila dari
Sukabumi lagi menengok. Ada Abinya, adik-adiknya, Umminya dan Neneknya. Saat
itu kita semua sedang makan siang. Melihat pintu kamar mandi terbuka maka saya
dengan niatan baik menutup pintu itu karena kita semua sedang makan. Rasanya
nggak enak aja lagi makan terus ada pemandangan wc.
Klek. Pintu ditutup dari luar.
Oleh saya.
Setelah makan dengan tangan
akhirnya kita semua ingin cuci tangan dong. Ya ke kamar mandilah. Saya (kalau
nggak salah) adalah orang pertama yang ingin cuci tangan. Dan ketika mau
dibuka, pintunya sama sekali nggak berkutik. Setelah dicoba puluhan kali, saya
dan Nabila manggil Ibu Kost karena dia punya kuncinya. Dan kunci yang dia bawa
jumlahnya ada puluhan barangkali. Semua anggota keluarga Nabila mencoba
membuka. Saya ngerasa down sekali saat itu.
Ibu kost datang sambil
marah-marah. Beliau nyuruh kita cobain satu persatu kuncinya.
“Aneh ya harusnya cuma bisa ditutup dari dalem. Masa dari luar nguncinya?”
“Tadi tuh harusnya jangan dipaksa ngebuka dulu, langsung ambil kunci ke rumah. Kalo dipaksa kayak tadi yaiya rusak,”
Wajarlah ya beliau marah-marah.
Ini kan kostan dia terus ada pintu yang rusak sama penghuninya ya otomatis
marah. Cuma mungkin orang panic yang bisa berfikir tenang sedikit sekali
jumlahnya. Terkecuali saat itu ada tukang pintu yang ikut makan sama kita.
Mungkin kejadian pintu rusak ini bisa dihindari.
Akhirnya nggak ada cara lain
selain dengan terpaksa merusak handle-nya agar pintu bisa dibuka. Dan sekarang,
pintu kamar mandi kamar sebelah itu bolong dan pelakunya adalah saya. Dengan
tidak disengaja.
Korban Kedua: Handle Pintu Kamar
Catatan: Kejadian ini terjadi
ketika saya sudah pindah ke kamar yang baru.
Saat itu pagi mulai terasa ketika
cahaya matahari mulai masuk ke sela-sela jendela. Saya yang sempat tertidur
ketika selesai Sholat Subuh akhirnya bangun untuk mengambil handuk di luar
untuk mandi. Badan saya belum sepenuhnya bangun. Ketika tangan saya meraih
handle pintu kamar untuk membuka pintu tiba-tiba,
“Plek,”
Handle pintunya tiba-tiba lepas.
Jadi kalau mau buka pintu dari dalam harus lewat jendela dulu. Jadi tangan kita
keluar untuk buka pintu dari luar.
Saya lagi-lagi nggak ngerti ada
tenaga orang bangun tidur bisa ngelepasin handle pintu. Huft.
Korban Ketiga: Pintu Kamar Mandi (lagi)
Masih di kamar yang baru. Mungkin
dua mingguan yang lalu. Tumben saat itu saya nggak tidur setelah Subuh. Jadi setelah
sholat langsung diem di kasur. Mainin laptop.
Kemudian saya ingin ke kamar
mandi. Dan ketika ingin keluar kamar mandi tiba-tiba terkunci di dalam. Saya
mencoba menenangkan diri sendiri dengan nggak maksa ngebuka pintu. Saya dengan
gently membuka pintu perlahan-lahan. Tetep aja nggak kebuka-buka. Dan akhirnya
saya bersuara dengan parau manggil Nabila.
-_-
Ceritanya ketika itu nggak akan
minta tolong siapa-siapa dulu. Tetapi karena ada saya yang kekunci akhirnya
nggak ada cara lain selain minta tolong ke Ibu dengan minta kuncinya.
Ibu kost lagi-lagi merutuk dengan
bilang aku udah kedua kalinya ngerusak pintu dia dan nggak ngegantiin. Kalo
menurut saya sih ini emang pintu kamar mandinya aja yang kurang kuat. Hehe.
Setelah pake kunci nggak bisa
juga, akhirnya Ibu Kost manggil tetangga, bapak-bapak. Setelah diutrek-utrek
pake obeng akhirnya bisa. Tapi dengan konsekuensi nggak bisa dikunci. Ya
Alhamdulillah lah si handle-nya masih ada disitu.
Keesokan harinya Nabila cerita,
saya kan nggak tidur di kostan setelah insiden terkunci itu. Pas datang kok
pintu kamar mandi udah nggak ada handle-nya. Jadi temennya dia yang nginep
kekunci di dalem kamar mandi. Untung saat itu ada A Miko, jadi dibongkarlah
handle-nya. Huhu. Gara-gara aku sih.
Setelah itu saya jadi rada
hati-hati kalo nutup pintu. Cukup tiga pintu aja yang saya rusak. Nggak usah
ada pintu keempat dan lain-lain.
Yang saya pikirkan kemudian
adalah dimana tempatnya membeli pintu yang kuat. Agar kelak ketika sudah
menikah dan punya rumah sendiri nggak ngerusak pintu lagi.
Wallahua’lam.
Comments
Post a Comment