Kisah Tentang Oksigen
Aku menjaringmu di udara. Kau terbang. Aku melompat, melompat dan melompat lagi. Lalu aku berlari, melompat lagi dan terjatuh.
"Kamu curang. Kamu bisa terbang. Aku nggak,"Kemudian, aku membiarkanmu terbang jauh dan aku tertidur di padang ini.
***
Sampai di pagi hari, saat dingin menyentuh kakiku dan rerumputan menggelitikku. Kau sudah mengendap pada embun. Lalu turun perlahan diam di hidungku. Mengendap ke lapisan kulit, saluran pernafasan dan ke hati.
"Kini aku yang capek, aku ingin diam disini,"Katamu tanpa wujud. Aku hanya bisa mendengarmu saja.
"Iya, kamu itu oksigenku. Jadi, diam saja disini,"Kemudian kita melebur menjadi kehidupan.
Comments
Post a Comment